Pertanian Organik Lebih Baik Untuk Masa Depan
Kelas XI A4
Ni Putu Ayu Sitta Setyawati (9)
Putu Cahyana Ari Prabawa (14)
Wayan Gede Endra Bratha (17)
Ni Made Inten Kusuma Dewi (19)
Gede Agung Surya Cendana Tangkas (29)
Komang Tri Wulandari (33)
SMA NEGERI 1 TABANAN
Tahun Ajaran 2012/2013
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat rahmat-Nya makalah dengan judul “Pertanian Organik Lebih Baik untuk Masa Depan” ini
dapat diselesaikan. Dengan karunia
kesehatan dan kesempatan dari-Nya pula, makalah ini pun dapat rampung tepat
pada waktunya.
Makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas dari Bapak
guru mengenai penggunaan catatan
kaki dan daftar pustaka yang baik dan benar dalam pembuatan suatu makalah
dengan tema bebas. Di samping itu
juga untuk memberikan informasi kepada para pembaca mengenai pertanian organik yang lebih baik menjanjikan dimasa
depan. Para
pembimbing yang membantu kami dalam pembuatan makalah ini yakni:
+ I Ketut Mudana, S. Pd, sebagai guru bahasa
Indonesia di SMA Negeri 1 Tabanan.
Kami menyadari sepenuhnya makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
sehingga kami sebagai penyusun mengharapkan berbagai saran dan kritik yang
bersifat membangun, agar nantinya dapat dijadikan pedoman bagi kami
dalam penyusunan makalah berikutnya.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberikan kontribusi yang baik bagi
pengembangan ilmu pengetahuan mengenai
pertanian organik yang nantinya bermanfaat
bagi kita semua.
Tabanan,
15 November 2012
Penyusun
Daftar Isi
Judul............................................................................................................. 1
Kata
Pengantar............................................................................................. 2
Daftar Isi....................................................................................................... 3
Bab 1 (Pendahuluan).................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang............................................................................... 5
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................... 6
1.3 Tujuan............................................................................................ 6
1.4 Manfaat.......................................................................................... 6
Bab 2 (Pembahasan).................................................................................... 8
2.1 Pengertian,
Tujuan, serta Manfaat Pertanian Organik................... 8
2.2 Proses
Penanaman serta Pemeliharaan Tanaman
dengan Sistem Pertanian
Organik................................................. 10
2.3 Kelebihan dan
Kekurangan Pertanian Organik............................. 11
Bab 3 (Penutup)........................................................................................... 14
3.1 Kesimpulan.................................................................................... 14
3.2 Saran.............................................................................................. 14
Daftar
Pustaka.............................................................................................. 15
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Pertanian
di Indonesia saat ini menerapkan sistem pertanian anorganik, dimana sebagian
besar dari kegiatan pertaniannya menggunakan bahan-bahan kimia. Langkah ini
ditempuh oleh para petani agar mampu memperoleh hasil panen yang banyak dalam
waktu yang singkat.
Namun,
pertanian anorganik dengan menggunakan bahan-bahan kimia dan pestisida sintetis
sangatlah berbahaya untuk segala makhluk hidup dan komponen abiotik di bumi.
Pertanian anorganik dapat menyebabkan lahan pertanian di Indonesia seperti
mengalami bunuh diri secara perlahan. Pemakaian bahan-bahan kimia tebukti telah
memberikan sumbangan yang besar terhadap kerusakan lahan pertanian. Lahan yang
dulu subur kini menjadi gersang karena tingkat residu kimia yang sangat tinggi
tanpa dimbangi dengan penggunaan bahan-bahan organik.
Petani
pun kini dihadapkan pada dua pilihan, harus terus memakai bahan kimia dengan
resiko tanah menjadi gersang. Atau kembali menggunakan pupuk organik yang aman
bagi lingkungan. Pilihan pertama memang akan menghasilkan produk pertanian yang
bisa dipacu dalam segi kuantitas tapi tidak secara kualitas(dalam hal ini
produk pertanian itu aman kita konsumsi). Atau berpaling ke pupuk organik yang
dari segi kuantitas memerlukan waktu dan proses lebih lama, tapi dapat dipertanggungjawabkan secara
kualitas.
Apabila para pelaku di sektor pertanian masih
mempertahankan sistem pertanian anorganik dibandingkan organik, maka akan
berdampak pada penyusutan kandungan bahan organik tanah. Sistem pertanian bisa
menjadi sustainable (berkelanjutan) jika kandungan bahan organik tanah lebih
dari 2%. Bahan organik tanah disamping memberikan unsur hara tanaman yang
lengkap juga akan memperbaiki struktur tanah, sehingga tanah akan semakin
remah. Maka dari
itulah penulis mengangkat tema ini karena menganggap dampak pertanian anorganik perlu dicarikan solusi yang tepat guna agar dapat
menghindari terjadinya dampak-dampak yang akan lebih buruk
lagi ke depannya.
1.2
Rumusan Masalah
Adapun masalah-masalah yang dibahas dalam makalah ini yaitu:
1.
Apakah pengertian, tujuan serta manfaat
dari pertanian organik?
2.
Bagaimana
proses
penanaman serta pemeliharaan tanaman dengan menerapkan pertanian organik?
3.
Apa sajakah kelebihan dan kekurangan pertanian organik?
1.3
Tujuan
Adapun tujuan yang diharapkan dapat dicapai melalui karya
tulis ini antara lain sebagai berikut :
1)
Untuk mengetahui bagaimana proses
penanaman serta pemeliharaan tanaman dengan menerapkan pertanian organik.
2)
Untuk mengetahui kelebihan dan
kekurangan pertanian organik.
1.4
Manfaat
Adapun manfaat yang diharapkan dapat diberikan melalui karya tulis ini
antara lain :
1.
Manfaat Teoritis
-
Memberikan informasi kepada pelaku pertanian agar mengetahui sistem pertanian yang baik
dan benar.
-
Memberikan sumbangan keilmuan kepada pemerintah dan masyarakat tentang pertanian organik untuk mengganti sistem pertanian anorganik.
-
Memberikan solusi kepada pemerintah dalam bidang ekonomi dengan cara memerhatikan sector pertanian.
2.
Manfaat Praktis
a.
Manfaat bagi pemerintah
-
Pemerintah dapat mengatasi dampak pertanian anorganik.
-
Membantu menjaga stabilitas ekonomi yang berdampak pada peningkatan
kesejahteraan masyarakat.
b.
Manfaat bagi masyarakat
-
Menjadikan masyarakat lebih mengetahui tentang pertanian organic.
-
Turut bersumbangsih dalam menjaga kelestarian alam..
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian,
Tujuan, serta Manfaat Pertanian Organik
Pertanian organik pada prinsipnya adalah suatu sistem
budidaya atau produksi pertanaman yang berpijak pada daur ulang hara secara
hayati. Sistem pertanian ini sangat ramah lingkungan dan berpegang pada prinsip ekologi.
Secara filosofi definisi dari pertanian organik adalah memberi atau memasukkan
makanan atau unsur hara ke dalam tanah yang selanjutnya melalui mekanisme alam
tanah tersebut memberikan makan atau unsur hara untuk tanaman (feeding
the soil that feeds the plants) dan bukan memberi makanan langsung pada tanaman.
Adapun
tujuan dari pertanian organik ini antara lain:
1.
Melindungi
dan melestarikan keragaman hayati.
2.
Memasyarakatkan
kembali budi daya organik yang sangat bermanfaat dalam mempertahankan dan
meningkatkan produktivitas lahan.
3.
Membatasi
terjadinya pencemaran lingkungan
4.
Meningkatkan
usaha konservasi tanah dan air, serta mengurangi masalah erosi.
5.
Membantu
meningkatkan kesehatan masyarakat melalui produk-produk alami.
6.
Meningkatkan
peluang pasar produk organik.
1.
Ikut
serta mensukseskan program pengentasan
kemiskinan melalui pemanfaatan peluang pasar dan ketersiadaan lahan yang sempit.
2.
Mengembangkan
agribisnis dengan jalan menjalin kemitraan antara petani dan pengusaha.
3.
Mengembangkan
dan meningkatkan minat petani pada kegiata budi daya organik baik sebagai mata
pencaharian utama maupun sampingan.
4.
Mempertahankan
dan melestarikan produktivitas lahan, sehingga lahan mampu berproduksi secara
berkelanjutan
Adapun manfaat pertanian organik adalah :
1)
Secara
Fisik
a.
Kondisi
fisik tanah semakin lama semakin gembur sehingga mempermudah dalam pengolahan
tanah.
b.
Difusi
O2 atau aerasi akan lebih banyak sehingga proses fisiologi di akar
akan lebih baik.
c.
Mempermudah
penyerapan dan penyimpanan air dalam tanah sehingga dapat menghindari
terjadinya erosi tanah
d.
Penyerapan
energi sinar matahari lebih banyak sehingga suhu tanah bisa terjaga dengan
baik.
2)
Secara
Kimia
a.
Pertanian
organik menggunakan kompos sebagai bahan utama penyubur tanaman dan kompos ini
menyediakan unsur hara makro, mikro serta mineral yang sangat lengkap dan
dibutuhkan oleh tanaman.
b.
Memperbaiki
dan menjaga kestabilan PH tanah.
c.
Memperbaiki
dan meningkatakan produktivitas tanaman pada tanah asam.
d.
Meningkatkan
humus yang sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kandungan hara makro dan mikro
tanah.
e.
Meningkatkan
kapasitas tukar kation
f.
Membantu
menetralisir unsur hara yang bersifat merugikan seperti Al, Fe, dan Mn dengan
meningkatkan kemampuannya bereaksi dengan ion logam untuk membentuk senyawa
kompleks.
g.
Mencegah
hilangnya unsur hara dalam tanah akibat proses pencucian oleh air hujan atau
air irigasi.
3)
Secara
Biologi
a.
Mendorong
peningkatan dan perkembangan jumlah mikrobiologi tanah yang menguntungkan.
b.
Mendorong
percepatan proses dekomposisi bahan organik oleh mikroorganisme yang
menguntungkan sehingga proses fotosintesis tanaman dapat berlangsung dengan
sangat baik.
c.
Menciptakan
bioaktivator melalui pemanfaatan mikro – organisme tanah.
Manfaat yang akan di rasakan oleh manusia yaitu:
a.
Menghasilkan
makanan yang cukup, aman dan bergizi sehingga meningkatkan kesehatan
masyarakat.
b.
Menciptakan
lingkungan kerja yang aman dan sehat bagi petani, karena petani akan terhindar
dari paparan (exposure) polusi yang diakibatkan oleh digunakannya bahan kimia
sintetik dalam produksi pertanian.
c.
Meminimalkan
semua bentuk polusi yang dihasilkan dari kegiatan pertanian.
d.
Menghemat
energi minyak dalam proses pengolahan.
e.
Menjaga
kemurnian kualitas air tanah
f.
Meminimalkan
perubahan iklim global karena emisi gas rumah kaca (greenhouse gas emission).
g.
Mengurangi
jumlah limbah melalui daur ulang limbah menjadi pupuk organic.
h.
Menciptakan
dan menjaga keanekaragaman hayati.
i.
Hemat
biaya, tenaga dan waktu.
[3]Kegunaan budi daya organik pada dasarnya ialah meniadakan
atau membatasi kemungkinan dampak negatif yang ditimbulkan oleh budi daya kimiawi. [4]Karena dalam
kurun waktu 30 tahun terakhir ini negara-negara modern menyadari bahwa paket
pertanian modern memberikan hasil panen yang tinggi, ternyata menimbulkan
dampak negatif. Oleh karena itu pengembangan pertanian oraganik mulai
diperkenalkan pada masyarakat. Pengembangan sistem pertanian organik ke depan
mulai diarahkan ke daerah-daerah yang masih mempertahankan sistem pertanian
lokal-tradisional (daerah pegunungan, pedalaman). Komoditas-komoditas yang dimungkinkan antara
lain buah-buahan, sayur-sayuran yang berguna bagi masyarakat kebanyakan.
Disamping itu pembentukan, pengembangan, dan penguatan lembaga-lembaga
pendukung seperti kelompok tani, penyuluh, lembaga pemasaran (pasar khusus
produk oragnik) perlu persiapan dan pembenahan. Selain itu diperlukan kegiatan
sosialisasi untuk member pemahaman dan bekal tentang makna dan manfaat
pertanian organik kepada masyarakat produsen (petani), konsumen (pengguna),
pedagang, pemerintah daerah, penyuluh serta pelaku pertanian dan institusi terkait lainnya.
Dukungan dalam bentuk kebijakan oleh pemerintah berupa
insentif harga produk dan subsidi biaya sertifikasi lahan (produk) diperlukan
dalam rangka pengembangan pertanian organik.
2.2
Proses
Penanaman serta Pemeliharaan Tanaman dengan Sistem Pertanian Organik
[5]Penanaman tanaman secara organik sebaiknya dilakukan
dengan tepat sesuai musimnya. Tahap-tahap penanaman dapat dilakukan sebagai
berikut:
1.
Satu
minggu setelah tanah galian dimasukkan kelubang, berarti penanaman sudah dapat
dimulai.
2.
Sebelum
bibit ditanam, pembungkus akar atau bibit dilepas. Jika akar melilit, sebaiknya
diluruskan dulu.
3.
Selanjutnya
bibit dimasukkan ke dalam lubang yang telah tersedia. Untuk menjaga tanaman
agar tetap tegak, disarankan untuk memberi pengapit.
4.
Jika
penanaman dilakukan musim kemarau, harus disiram setiap hari. Jika hujan cukup
sewaktu-waktu saja.
5.
Untuk
mengurangi penguapan, di tanah bawah tanaman dapat ditaburi potongan jerami.
6.
Gunakanlah
pupuk organik agar tanah tetap subur lebih alami.
[6]Pemeliharaan atau perawatan meliputi cara sebagai
berikut:
1.
Membentuk
tanaman
2.
Pemupukan
3.
Pemangkasan
4.
Pengurangan
sedikit hasil
5.
Pembasmian
hama secara alami
6.
Untuk
menghilangkan hama dapat menggunakan cara alami seperti menggunakan predator
memakan hama maupun penggunaan bioteknologi dengan mikroba.
2.3 Kelebihan
dan Kekurangan Pertanian Organik
A.
Kelebihan
dalam Sistem Pertanian Organik
1.
Meningkatan
aktivitas organisme yang menguntungkan bagi tanaman.
Mikroorganisme seperti rizobium dan mikroriza yang hidup
di tanah dan perakaran tanaman sangat membantu tanaman dalam penyediaan dan
penyerapan unsur hara. Juga banyak organisme lain yang bersifat menekan
pertumbuhan hama dan penyakit tanaman. Misalnya pertumbuhan cendawan akar
(Ganoderma sp, Phytopthora sp) dapat ditekan dan dihalangi oleh organisme
Trichoderma sp.
2.
Meningkatkan
cita rasa dan kandungan gizi.
Cita rasa hasil tanaman organik menjadi lebih menarik,
misalnya padi organik akan menghasilkan beras yang pulen, umbi – umbian terasa
lebih empuk dan enak atau buah menjadi manis dan segar. Selain itu pertanian
organik juga meningkatkan nilai gizi. Hasil uji laboraturium terhadap beras
organik mempunyai kandungan protein, dan lemak lebih tinggi daripada beras
nonorganik. Begitu pula nasi yang berasal dari beras organik bisa bertahan
(tidak mudah basi) dua kali lebih lama ketimbang nasi dan beras organik. Kalau
biasanya nasi akan menjadi basi setelah 12 jam maka nasi dari beras organik
bisa bertahan 24 jam.
3.
Meningkatkan
ketahanan dari serangan organisme pengganggu.
Karena dengan penggunaan pupuk organik yang cukup maka
unsur-unsur hara makro dan mikro terpenuhi semua sehingga tanaman lebih kuat
dan sehat untuk menahan serangan beberapa organisme pengganggu dan lebih tahan
dari serangan peryakit.
4.
Memperpanjang
unsur simpan dan memperbaiki struktur.
Buah dan hasil pertanian tidak cepat rusak atau akibat
penyimpanan. Buah cabai misalnya akan nampak lebih kilap dengan pertanian
organik, hal ini bisa dipahami karena tanaman yang dipupuk organik , secara
keseluruhan bagian tanaman akan mendapat suplai unsur hara secara lengkap
sehingga bagian – bagian sel tanama termasuk sel-sel yang menyusun buah
sempurna.
5.
Membantu
mengurangi erosi.
Pertanian organik dengan pemakaian pupuk organik
mejadikan tanah leih gembur dan tidak mudah terkikis aliran air. Struktur tanah
menjadi lebih kompak dengan adanya penambahan bahan-bahan organik dan lebih
tahan menyimpan air dibanding dengan tanah yang tidak dipupuk bahan organik.
Pada tanah yang miskin bahan organik, air mudah mengalir dengan membawa tanah.
B.
Kelemahan
dalam Sistem Pertanian Organik
Beberapa hal yang menjadi kelemahan dalam mengembangkan
pertanian organik, yaitu :
1.
Ketersediaan
bahan organik terbatas dan takarannya harus banyak
2.
Transportasi
mahal karena bahan bersifat ruah
3.
Menghadapi
persaingan dengan kepentingan lain dalam memperoleh sisa pertanaman dan limbah
organik
4.
Hasil
pertanian organik lebih sedikit jika dibandingkan dengan pertanian non organik
yang menggunakan bahan kimia terutama pada awal menerapkan pertanian organik.
5.
Pengendalian
jasad pengganggu secara hayati masih kurang efektif jika dibandingkan dengan
penggunaan pestisida kimia.
6.
Terbatasnya
informasi tentang pertanian organik.
Dari
kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh pertanian organik, alangkah baiknya para
petani di Indonesia lebih memilih pertanian ini. Walaupun pertanian organik
menghasilkan hasil panen yang tak banyak apabila dibandingkan dengan sistem
anorganik, namun pertanian organik dapat menjamin keberlangsungan
komponen-kompon biotik maupun abiotik yang terlibat di dalamnya. Sehingga untuk
di masa yang akan datang, Indonesia masih tetap memiliki lahan pertanian yang
subur dan kaya akan sumber daya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.1.1 Pertanian organik pada prinsipnya adalah suatu sistem
budidaya atau produksi pertanaman yang berpijak pada daur ulang hara secara
hayati. Sistem pertanian ini sangat ramah lingkungan dan berpegang pada prinsip ekologi.
3.1.2 Proses
penanaman serta pemeliharaan atau perawatan pertanian dengan sistem organik
harus dilakukan sesuai dengan urutan langkah-langkah yang benar dan disesuaikan
dengan musim tanam agar mampu memberi hasil yang maksimal.
3.1.3 Dengan
kelebihan-kelebihan yang diberikan oleh pertanian organik, sudah selayaknya
kita memilih sistem ini dibandingkan dengan sistem anorganik yang akan merusak
alam secara perlahan.
3.2 Saran
3.2.1 Kepada
pemerintah dan instansi terkait agar memberikan penyuluhan atau sosialisasi
kepada petani mengenai kebaikan-kebaikan pertanian organik dibandingkan dengan
pertanian anorganik.
3.2.2 Kepada
petani agar memiliki kesadaran dan pengetahuan untuk memerhatikan dampak dari
sistem yang dipilih terhadap makhluk hidup dan lingkungan sekitar.
DAFTAR PUSTAKA
Ahira, Anne. -. “Definisi
Pertanian Organik dan Tips Sukses Mengembangkannya”.
http://www.anneahira.com/definisi-pertanian.html. diakses 15 November 2012
Sastradiharja, Singgih. 2002. “Menanam Buah Organik”. Jakarta: Azka Press
Anonim. 2010. “Kelebihan dan Kekurangan
Pertanian Organik”.
http://allviz.blogspot.com. diakses 15 November 2012
Anonim. 2012. “Manfaat
Pertanian Organik”. http://tokoorganic.blogspot.com. diakses 15 November
2012
Sutanto, Rachman. 2002. “Pertanian Organik”. Yogyakarta: IKAPI
-------. 2006. “Penerapan
Pertanian Organik”. Yogyakarta: IKAPI