Selasa, 04 Desember 2012


Pertanian Organik Lebih Baik Untuk Masa Depan

Kelas XI A4
Ni Putu Ayu Sitta Setyawati (9)
Putu Cahyana Ari Prabawa (14)
Wayan Gede Endra Bratha (17)
Ni Made Inten Kusuma Dewi (19)
Gede Agung Surya Cendana Tangkas (29)
Komang Tri Wulandari (33)



SMA NEGERI 1 TABANAN
Tahun Ajaran 2012/2013

Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat-Nya makalah dengan judul “Pertanian Organik Lebih Baik untuk Masa Depanini dapat diselesaikan. Dengan karunia kesehatan dan kesempatan dari-Nya pula, makalah ini pun dapat rampung tepat pada waktunya.
Makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas dari Bapak guru mengenai penggunaan catatan kaki dan daftar pustaka yang baik dan benar dalam pembuatan suatu makalah dengan tema bebas. Di samping itu juga untuk memberikan informasi kepada para pembaca mengenai pertanian organik yang lebih baik menjanjikan dimasa depan. Para pembimbing yang membantu kami dalam pembuatan makalah ini yakni:
+ I Ketut Mudana, S. Pd, sebagai guru bahasa Indonesia di SMA Negeri 1 Tabanan.
Kami menyadari sepenuhnya makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga kami sebagai penyusun mengharapkan berbagai saran dan kritik yang bersifat membangun, agar nantinya dapat dijadikan pedoman bagi kami dalam penyusunan makalah berikutnya.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberikan kontribusi yang baik bagi pengembangan ilmu pengetahuan mengenai pertanian organik yang nantinya bermanfaat bagi kita semua.


Tabanan, 15 November 2012


      Penyusun


Daftar Isi
Judul.............................................................................................................   1
Kata Pengantar.............................................................................................   2
Daftar Isi......................................................................................................3
Bab 1 (Pendahuluan)....................................................................................   4
1.1  Latar Belakang...............................................................................   5
1.2  Rumusan Masalah..........................................................................   6
1.3  Tujuan............................................................................................   6
1.4  Manfaat..........................................................................................   6
Bab 2 (Pembahasan)....................................................................................    8
2.1  Pengertian, Tujuan, serta Manfaat Pertanian Organik...................   8
2.2  Proses Penanaman serta Pemeliharaan Tanaman
       dengan Sistem Pertanian Organik.................................................    10       
2.3  Kelebihan dan Kekurangan Pertanian Organik.............................    11
Bab 3 (Penutup)...........................................................................................   14
3.1  Kesimpulan....................................................................................   14
3.2  Saran..............................................................................................   14
Daftar Pustaka..............................................................................................   15


BAB I
PENDAHULUAN

1.1              Latar Belakang
Pertanian di Indonesia saat ini menerapkan sistem pertanian anorganik, dimana sebagian besar dari kegiatan pertaniannya menggunakan bahan-bahan kimia. Langkah ini ditempuh oleh para petani agar mampu memperoleh hasil panen yang banyak dalam waktu yang singkat.
Namun, pertanian anorganik dengan menggunakan bahan-bahan kimia dan pestisida sintetis sangatlah berbahaya untuk segala makhluk hidup dan komponen abiotik di bumi. Pertanian anorganik dapat menyebabkan lahan pertanian di Indonesia seperti mengalami bunuh diri secara perlahan. Pemakaian bahan-bahan kimia tebukti telah memberikan sumbangan yang besar terhadap kerusakan lahan pertanian. Lahan yang dulu subur kini menjadi gersang karena tingkat residu kimia yang sangat tinggi tanpa dimbangi dengan penggunaan bahan-bahan organik.
Petani pun kini dihadapkan pada dua pilihan, harus terus memakai bahan kimia dengan resiko tanah menjadi gersang. Atau kembali menggunakan pupuk organik yang aman bagi lingkungan. Pilihan pertama memang akan menghasilkan produk pertanian yang bisa dipacu dalam segi kuantitas tapi tidak secara kualitas(dalam hal ini produk pertanian itu aman kita konsumsi). Atau berpaling ke pupuk organik yang dari segi kuantitas memerlukan waktu dan proses lebih lama, tapi dapat dipertanggungjawabkan secara kualitas.
Apabila para pelaku di sektor pertanian masih mempertahankan sistem pertanian anorganik dibandingkan organik, maka akan berdampak pada penyusutan kandungan bahan organik tanah. Sistem pertanian bisa menjadi sustainable (berkelanjutan) jika kandungan bahan organik tanah lebih dari 2%. Bahan organik tanah disamping memberikan unsur hara tanaman yang lengkap juga akan memperbaiki struktur tanah, sehingga tanah akan semakin remah. Maka dari itulah penulis mengangkat tema ini karena menganggap dampak pertanian anorganik perlu dicarikan solusi yang tepat guna agar dapat menghindari terjadinya dampak-dampak yang akan lebih buruk lagi ke depannya.

1.2              Rumusan Masalah
Adapun masalah-masalah yang dibahas dalam makalah ini yaitu:
1.      Apakah pengertian, tujuan serta manfaat dari pertanian organik?
2.      Bagaimana proses penanaman serta pemeliharaan tanaman dengan menerapkan pertanian organik?
3.      Apa sajakah kelebihan dan kekurangan pertanian organik?

1.3              Tujuan
Adapun tujuan yang diharapkan dapat dicapai melalui karya tulis ini antara lain sebagai berikut :
1)      Untuk mengetahui bagaimana proses penanaman serta pemeliharaan tanaman dengan menerapkan pertanian organik.
2)      Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan pertanian organik.

1.4              Manfaat
Adapun manfaat yang diharapkan dapat diberikan melalui karya tulis ini antara lain :
1.      Manfaat Teoritis
-     Memberikan informasi kepada pelaku pertanian agar mengetahui sistem pertanian yang baik dan benar.
-     Memberikan sumbangan keilmuan kepada pemerintah dan masyarakat tentang pertanian organik untuk mengganti sistem pertanian anorganik.
-     Memberikan solusi kepada pemerintah dalam bidang ekonomi dengan cara memerhatikan sector pertanian.
2.      Manfaat Praktis
a.       Manfaat bagi pemerintah
-       Pemerintah dapat mengatasi dampak pertanian anorganik.
-       Membantu menjaga stabilitas ekonomi yang berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
b.      Manfaat bagi masyarakat
-       Menjadikan masyarakat lebih mengetahui tentang pertanian organic.
-       Turut bersumbangsih dalam menjaga kelestarian alam..


BAB II
PEMBAHASAN

 2.1             Pengertian, Tujuan, serta Manfaat Pertanian Organik
Pertanian organik pada prinsipnya adalah suatu sistem budidaya atau produksi pertanaman yang berpijak pada daur ulang hara secara hayati. Sistem pertanian ini sangat ramah lingkungan dan berpegang pada prinsip ekologi. Secara filosofi definisi dari pertanian organik adalah memberi atau memasukkan makanan atau unsur hara ke dalam tanah yang selanjutnya melalui mekanisme alam tanah tersebut memberikan makan atau unsur hara untuk tanaman  (feeding the soil that feeds the plants) dan bukan memberi makanan langsung pada tanaman.
Adapun tujuan dari pertanian organik ini antara lain:
a.       [1]Tujuan Jangka Panjang:
1.      Melindungi dan melestarikan keragaman  hayati.
2.      Memasyarakatkan kembali budi daya organik yang sangat bermanfaat dalam mempertahankan dan meningkatkan produktivitas lahan.
3.      Membatasi terjadinya pencemaran lingkungan
4.      Meningkatkan usaha konservasi tanah dan air, serta mengurangi masalah erosi.
5.      Membantu meningkatkan kesehatan masyarakat melalui produk-produk alami.
6.      Meningkatkan peluang pasar produk organik.
b.      [2]Tujuan Jangka Pendek
1.      Ikut serta mensukseskan program pengentasan  kemiskinan melalui pemanfaatan peluang pasar dan ketersiadaan  lahan yang sempit.
2.      Mengembangkan agribisnis dengan jalan menjalin kemitraan antara petani dan pengusaha.
3.      Mengembangkan dan meningkatkan minat petani pada kegiata budi daya organik baik sebagai mata pencaharian  utama maupun sampingan.
4.      Mempertahankan dan melestarikan produktivitas lahan, sehingga lahan mampu berproduksi secara berkelanjutan
Adapun manfaat pertanian organik adalah :
1)      Secara Fisik
a.       Kondisi fisik tanah semakin lama semakin gembur sehingga mempermudah dalam pengolahan tanah.
b.      Difusi O2 atau aerasi akan lebih banyak sehingga proses fisiologi di akar akan lebih baik.
c.       Mempermudah penyerapan dan penyimpanan air dalam tanah sehingga dapat menghindari terjadinya erosi tanah
d.      Penyerapan energi sinar matahari lebih banyak sehingga suhu tanah bisa terjaga dengan baik.
2)      Secara Kimia
a.       Pertanian organik menggunakan kompos sebagai bahan utama penyubur tanaman dan kompos ini menyediakan unsur hara makro, mikro serta mineral yang sangat lengkap dan dibutuhkan oleh tanaman.
b.      Memperbaiki dan menjaga kestabilan PH tanah.
c.       Memperbaiki dan meningkatakan produktivitas tanaman pada tanah asam.
d.      Meningkatkan humus yang sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kandungan hara makro dan mikro tanah.
e.       Meningkatkan kapasitas tukar kation
f.       Membantu menetralisir unsur hara yang bersifat merugikan seperti Al, Fe, dan Mn dengan meningkatkan kemampuannya bereaksi dengan ion logam untuk membentuk senyawa kompleks.
g.      Mencegah hilangnya unsur hara dalam tanah akibat proses pencucian oleh air hujan atau air irigasi.

3)      Secara Biologi
a.        Mendorong peningkatan dan perkembangan jumlah mikrobiologi tanah yang menguntungkan.
b.        Mendorong percepatan proses dekomposisi bahan organik oleh mikroorganisme yang menguntungkan sehingga proses fotosintesis tanaman dapat berlangsung dengan sangat baik.
c.        Menciptakan bioaktivator melalui pemanfaatan mikro – organisme tanah.
Manfaat yang akan di rasakan oleh manusia yaitu:
a.       Menghasilkan makanan yang cukup, aman dan bergizi sehingga meningkatkan kesehatan masyarakat.
b.      Menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat bagi petani, karena petani akan terhindar dari paparan (exposure) polusi yang diakibatkan oleh digunakannya bahan kimia sintetik dalam produksi pertanian.
c.       Meminimalkan semua bentuk polusi yang dihasilkan dari kegiatan pertanian.
d.      Menghemat energi minyak dalam proses pengolahan.
e.       Menjaga kemurnian kualitas air tanah
f.       Meminimalkan perubahan iklim global karena emisi gas rumah kaca (greenhouse gas emission).
g.      Mengurangi jumlah limbah melalui daur ulang limbah menjadi pupuk organic.
h.      Menciptakan dan menjaga keanekaragaman hayati.
i.        Hemat biaya, tenaga dan waktu.
            [3]Kegunaan budi daya organik pada dasarnya ialah meniadakan atau membatasi kemungkinan dampak negatif yang ditimbulkan oleh budi daya kimiawi.  [4]Karena dalam kurun waktu 30 tahun terakhir ini negara-negara modern menyadari bahwa paket pertanian modern memberikan hasil panen yang tinggi, ternyata menimbulkan dampak negatif. Oleh karena itu pengembangan pertanian oraganik mulai diperkenalkan pada masyarakat. Pengembangan sistem pertanian organik ke depan mulai diarahkan ke daerah-daerah yang masih mempertahankan sistem pertanian lokal-tradisional (daerah pegunungan, pedalaman).  Komoditas-komoditas yang dimungkinkan antara lain buah-buahan, sayur-sayuran yang berguna bagi masyarakat kebanyakan. Disamping itu pembentukan, pengembangan, dan penguatan lembaga-lembaga pendukung seperti kelompok tani, penyuluh, lembaga pemasaran (pasar khusus produk oragnik) perlu persiapan dan pembenahan. Selain itu diperlukan kegiatan sosialisasi untuk member pemahaman dan bekal tentang makna dan manfaat pertanian organik kepada masyarakat produsen (petani), konsumen (pengguna), pedagang, pemerintah daerah, penyuluh serta pelaku pertanian dan  institusi terkait lainnya.
Dukungan dalam bentuk kebijakan oleh pemerintah berupa insentif harga produk dan subsidi biaya sertifikasi lahan (produk) diperlukan dalam rangka pengembangan pertanian organik.

 2.2             Proses Penanaman serta Pemeliharaan Tanaman dengan Sistem Pertanian Organik
            [5]Penanaman tanaman secara organik sebaiknya dilakukan dengan tepat sesuai musimnya. Tahap-tahap penanaman dapat dilakukan sebagai berikut:
1.      Satu minggu setelah tanah galian dimasukkan kelubang, berarti penanaman sudah dapat dimulai.
2.      Sebelum bibit ditanam, pembungkus akar atau bibit dilepas. Jika akar melilit, sebaiknya diluruskan dulu.
3.      Selanjutnya bibit dimasukkan ke dalam lubang yang telah tersedia. Untuk menjaga tanaman agar tetap tegak, disarankan untuk memberi pengapit.
4.      Jika penanaman dilakukan musim kemarau, harus disiram setiap hari. Jika hujan cukup sewaktu-waktu saja.
5.      Untuk mengurangi penguapan, di tanah bawah tanaman dapat ditaburi potongan jerami.
6.      Gunakanlah pupuk organik agar tanah tetap subur lebih alami.
[6]Pemeliharaan atau perawatan meliputi cara sebagai berikut:
1.      Membentuk tanaman
2.      Pemupukan
3.      Pemangkasan
4.      Pengurangan sedikit hasil
5.      Pembasmian hama secara alami         
6.      Untuk menghilangkan hama dapat menggunakan cara alami seperti menggunakan predator memakan hama maupun penggunaan bioteknologi dengan mikroba.

 2.3       Kelebihan dan Kekurangan Pertanian Organik
A.    Kelebihan dalam Sistem Pertanian Organik
1.      Meningkatan aktivitas organisme yang menguntungkan bagi tanaman.
Mikroorganisme seperti rizobium dan mikroriza yang hidup di tanah dan perakaran tanaman sangat membantu tanaman dalam penyediaan dan penyerapan unsur hara. Juga banyak organisme lain yang bersifat menekan pertumbuhan hama dan penyakit tanaman. Misalnya pertumbuhan cendawan akar (Ganoderma sp, Phytopthora sp) dapat ditekan dan dihalangi oleh organisme Trichoderma sp.
2.      Meningkatkan cita rasa dan kandungan gizi.
Cita rasa hasil tanaman organik menjadi lebih menarik, misalnya padi organik akan menghasilkan beras yang pulen, umbi – umbian terasa lebih empuk dan enak atau buah menjadi manis dan segar. Selain itu pertanian organik juga meningkatkan nilai gizi. Hasil uji laboraturium terhadap beras organik mempunyai kandungan protein, dan lemak lebih tinggi daripada beras nonorganik. Begitu pula nasi yang berasal dari beras organik bisa bertahan (tidak mudah basi) dua kali lebih lama ketimbang nasi dan beras organik. Kalau biasanya nasi akan menjadi basi setelah 12 jam maka nasi dari beras organik bisa bertahan 24 jam.
3.      Meningkatkan ketahanan dari serangan organisme pengganggu.
Karena dengan penggunaan pupuk organik yang cukup maka unsur-unsur hara makro dan mikro terpenuhi semua sehingga tanaman lebih kuat dan sehat untuk menahan serangan beberapa organisme pengganggu dan lebih tahan dari serangan peryakit.
4.      Memperpanjang unsur simpan dan memperbaiki struktur.
Buah dan hasil pertanian tidak cepat rusak atau akibat penyimpanan. Buah cabai misalnya akan nampak lebih kilap dengan pertanian organik, hal ini bisa dipahami karena tanaman yang dipupuk organik , secara keseluruhan bagian tanaman akan mendapat suplai unsur hara secara lengkap sehingga bagian – bagian sel tanama termasuk sel-sel yang menyusun buah sempurna.
5.      Membantu mengurangi erosi.
Pertanian organik dengan pemakaian pupuk organik mejadikan tanah leih gembur dan tidak mudah terkikis aliran air. Struktur tanah menjadi lebih kompak dengan adanya penambahan bahan-bahan organik dan lebih tahan menyimpan air dibanding dengan tanah yang tidak dipupuk bahan organik. Pada tanah yang miskin bahan organik, air mudah mengalir dengan membawa tanah.
B.     Kelemahan dalam Sistem Pertanian Organik
Beberapa hal yang menjadi kelemahan dalam mengembangkan pertanian organik, yaitu :
1.      Ketersediaan bahan organik terbatas dan takarannya harus banyak
2.      Transportasi mahal karena bahan bersifat ruah
3.      Menghadapi persaingan dengan kepentingan lain dalam memperoleh sisa pertanaman dan limbah organik
4.      Hasil pertanian organik lebih sedikit jika dibandingkan dengan pertanian non organik yang menggunakan bahan kimia terutama pada awal menerapkan pertanian organik.
5.      Pengendalian jasad pengganggu secara hayati masih kurang efektif jika dibandingkan dengan penggunaan pestisida kimia.
6.      Terbatasnya informasi tentang pertanian organik.
Dari kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh pertanian organik, alangkah baiknya para petani di Indonesia lebih memilih pertanian ini. Walaupun pertanian organik menghasilkan hasil panen yang tak banyak apabila dibandingkan dengan sistem anorganik, namun pertanian organik dapat menjamin keberlangsungan komponen-kompon biotik maupun abiotik yang terlibat di dalamnya. Sehingga untuk di masa yang akan datang, Indonesia masih tetap memiliki lahan pertanian yang subur dan kaya akan sumber daya.

BAB III
PENUTUP

       3.1       Kesimpulan
                            3.1.1    Pertanian organik pada prinsipnya adalah suatu sistem budidaya atau produksi pertanaman yang berpijak pada daur ulang hara secara hayati. Sistem pertanian ini sangat ramah lingkungan dan berpegang pada prinsip ekologi.
                            3.1.2    Proses penanaman serta pemeliharaan atau perawatan pertanian dengan sistem organik harus dilakukan sesuai dengan urutan langkah-langkah yang benar dan disesuaikan dengan musim tanam agar mampu memberi hasil yang maksimal.
                            3.1.3    Dengan kelebihan-kelebihan yang diberikan oleh pertanian organik, sudah selayaknya kita memilih sistem ini dibandingkan dengan sistem anorganik yang akan merusak alam secara perlahan.
       3.2       Saran
                            3.2.1    Kepada pemerintah dan instansi terkait agar memberikan penyuluhan atau sosialisasi kepada petani mengenai kebaikan-kebaikan pertanian organik dibandingkan dengan pertanian anorganik.
                            3.2.2    Kepada petani agar memiliki kesadaran dan pengetahuan untuk memerhatikan dampak dari sistem yang dipilih terhadap makhluk hidup dan lingkungan sekitar.

DAFTAR PUSTAKA

Ahira, Anne. -. “Definisi Pertanian Organik dan Tips Sukses Mengembangkannya”. http://www.anneahira.com/definisi-pertanian.html. diakses 15 November 2012

Sastradiharja, Singgih. 2002. “Menanam Buah Organik”. Jakarta: Azka Press

Anonim. 2010. “Kelebihan dan Kekurangan Pertanian Organik”. http://allviz.blogspot.com. diakses 15 November 2012

Anonim. 2012. “Manfaat Pertanian Organik”. http://tokoorganic.blogspot.com. diakses 15 November 2012

Sutanto, Rachman. 2002. “Pertanian Organik”. Yogyakarta: IKAPI
-------. 2006. “Penerapan Pertanian Organik”. Yogyakarta: IKAPI

 

 





[1] Rachman, Sutanto, Pertanian Organik, (Yogyakarta, 2002), hal. 17-18.
[2] Sutanto, Loc. Cit.
[3] Rachman Sutanto, Penerapan Pertanian Organik (Yogyakarta, 2002), hal. 2
[4] Ibid., V, 15.
[5] Singgih Sastradiharja, Menanam Buah Organik, (Jakarta, 2002), hal  1.
[6] Sastradiharja, Op. Cit. hal. 55.